Prospek budidaya tanaman terong makin baik
untuk dikelola secara intensif dan komersial dalam skala agribisnis
SYARAT TUMBUH
- Dapat tumbuh di dataran rendah tinggi
- Suhu udara 22 – 30o C
- Jenis tanah yang paling baik, jenis
lempung berpasir, subur, kaya bahan organik, aerasi dan drainase baik dan pH
antara 6,8-7,3
- Sinar matahari harus cukup
- Cocok ditanam musim kemarau
Cara
Budidaya Terong
PEMBIBITAN
- Rendamlah benih dalam air hangat kuku +
POC NASA dosis 2 cc per liter selama 10 -15 menit
- Bungkuslah benih dalam gulungan kain
basah untuk diperam selama + 24 jam hingga nampak mulai berkecambah
- Sebarkan benih di atas bedengan
persemaian menurut barisan, jarak antar barisan 10-15 cm
- Campurkan 1 pak Natural GLIO + 25-30 kg
pupuk kandang halus diamkan seminggu, kemudian masukkan benih satu persatu ke
polibag yang telah berisi campuran tanah dan pupuk kandang halus yang telah
dicampur Natural GLIO tadi dengan perbandingan 2 : 1
- Tutup benih tersebut dengan tanah tipis
- Permukaan bedengan yang telah disemai
benih ditutup dengan daun pisang
- Setelah benih tampak berkecambah muncul,
buka penutupnya
- Siram persemaian pagi dan sore hari
- Semprot POC NASA dosis 2-3 tutup per
tangki setiap 7-10 hari sekali
- Perhatikan serangan hama dan penyakit
sejak di pembibitan
- Bibit berumur 1-1,5 bulan atau berdaun
empat helai siap dipindahtanamkan
PENGOLAHAN LAHAN
- Bersihkan rumput liar (gulma) dari
sekitar kebun
- Olah tanah dengan cangkul ataupun bajak
sedalam 30-40 cm hingga gembur
- Buat bedengan selebar 100-120 cm, jarak
antar bedengan 40-60 cm, ratakan permukaan bedengan
- Jika pH tanah rendah, tambahkan Dolomit
- Sebarkan pupuk kandang 15-20 ton / ha,
campurkan merata dengan tanah. Akan lebih optimal jika ditambah SUPERNASA atau
jika tidak ada pupuk kandang dapat diganti SUPERNASA 10-20 botol / ha dengan
cara :
Alternatif 1 : satu botol SUPERNASA
diencerkan dalam 3 lt air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air
diberi 200 cc larutan induk untuk menyiram bedengan
Alternatif 2 : setiap 1 gembor volume 10
liter air diberi 1 sendok peres makan SUPERNASA untuk menyiram + 10 m bedengan
- Sebarkan pupuk dasar dengan campuran ZA
atau Urea 150 kg + TSP 250 kg per ha dicampur dengan tanah secara merata atau
sekitar 10 gr campuran pupuk per lubang tanam
- Sebarkan Natural GLIO 1-2 sachet yang
telah dicampur pupuk kandang 25-50 kg merata ke bedengan atau ke lubang tanam
- Jika pakai Mulsa plastic, tutup bedengan
pada siang hari
- Biarkan selama seminggu sebelum tanam
- Buat lubang tanam dengan jarak 60×70 cm
/ 70×70 cm
PENANAMAN
- Waktu tanam yang baik musim kering
- Pilih bibit yang tumbuh subur dan normal
- Tanam bibit di lubang tanam secara tegak
lalu tanah di sekitar batang dipadatkan
- Siram lubang tanam yang telah ditanami
hingga cukup basah (lembab)
PENGAIRAN
Dilakukan rutin tiap hari, terutama pada
fase awal pertumbuhan dan cuaca kering, dapat di-leb atau disiram dengan gembor
PENYULAMAN
- Sulam tanaman yang pertumbuhannya tidak
normal, mati atau terserang hama penyakit
- Penyulaman maksimal umur 15 hari
PEMASANGAN AJIR (TURUS)
- Lakukan seawal mungkin agar tidak
mengganggu (merusak) sistem perakaran
- Turus terbuat dari bilah bambu setinggi
80-100 cm dan lebar 2-4 cm
- Tancapkan secara individu dekat batang
- Ikat batang atau cabang terong pada
turus
PENYIANGAN
- Rumput liar atau gulma di sekitar
tanaman disiangi atau dicabut
- Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari
dan 60-75 hari setelah tanam
PEMUPUKAN
Jenis dan Dosis Pupuk Makro disesuaikan
dengan jenis tanah, varietas dan kondisi daerah menurut acuan dinas pertanian
setempat. Berikut salah satu alternatif :
Jenis Pupuk
|
Pemupukan Susulan (kg/ha)
|
Umur 15 hari
|
Umur 25 hari
|
Umur 35 hari
|
Umur 45 hari
|
Urea
|
75
|
75
|
75
|
75
|
SP-36
|
50
|
-
|
-
|
-
|
KCl
|
-
|
75
|
100
|
75
|
Pemupukan diletakan sejauh 20 cm dari
batang tanaman sebanyak 10 gram campuran pupuk per tanaman secara tugal atau
larikan ditutup tanah dan disiram atau pupuk dikocorkan sebanyak 3,5 gram per
liter air, kocorkan larutan pupuk sebanyak 250 cc per tanaman
Semprotkan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup
HORMONIK per tangki setiap 1-2 minggu sekali
PEMANGKASAN ( PEREMPELAN )
Pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai
dari ketiak daun pertama hingga bunga pertama juga dirempel untuk merangsang
agar tunas-tunas baru dan bunga yang lebih produktif segera tumbuh
PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT
H A M A
1. Kumbang Daun (Epilachna spp.)
Gejala serangan adanya bekas gigitan pada
permukaan daun sebelah bawah
Bila serangan berat dapat merusak semua
jaringan daun dan tinggal tulang-tulang daun saja
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan
kumbang, atur waktu tanam, pencegahan dengan PESTONA atau PENTANA + AERO 810
setiap 1-2 minggu sekali.
2. Kutu Daun (Aphis spp.)
Menyerang dengan cara mengisap cairan sel,
terutama pada bagian pucuk atau daun-daun masih muda
Daun tidak normal, keriput atau keriting
atau menggulung
Sebagai vektor atau perantara virus
Cara pengendalian; mengatur waktu tanam
dan pergiliran tanaman, pencegahan semprot PENTANA + AERO 810 atau Natural BVR
setiap 1-2 minggu sekali.
3.Tungau ( Tetranynichus spp.)
Serangan hebat musim kemarau.
Menyerang dengan cara mengisap cairan sel
tanaman, sehingga menimbulkan gejala bintik-bintik merah sampai
kecoklat-coklatan atau hitam pada permukaan daun sebelah atas ataupun bawah.
Cara pengendalian sama seperti pada pengen
dalian kutu daun.
4. Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon Hufn.)
Bersifat polifag, aktif senja atau malam
hari
Menyerang dengan cara memotong titik
tumbuh tanaman yang masih muda, sehingga terkulai dan roboh
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan
ulat, pencegahan siram atau semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810.
5.Ulat Grayak (Spodoptera litura, F.)
Bersifat polifag.
Menyerang dengan cara merusak (memakan)
daun hingga berlubang-lubang.
Cara pengendalian; mengatur waktu tanam
dan pergiliran tanaman, semprot dengan Natural VITURA.
6.Ulat Buah ( Helicoverpa armigera Hubn.)
Bersifat polifag, menyerang buah dengan
cara menggigit dan melubanginya, sehingga bentuk buah tidak normal, dan mudah
terserang penyakit busuk buah.
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan
buah terserang, lakukan pergiliran tanaman dan waktu tanam sanitasi kebun, pencegahan
semprotkan PESTONA atau Pentana + AERO 810 setiap 1-2 minggu sekali
PENYAKIT
1. Layu Bakteri
Penyebab : bakteri Pseudomonas
solanacearum
Bisa hidup lama dalam tanah
Serangan hebat pada temperatur cukup
tinggi
Gejala serangan terjadi kelayuan seluruh
tanaman secara mendadak
2. Busuk Buah
Penyebab : jamur Phytophthora sp.,
Phomopsis vexans, Phytium sp.
Gejala serangan adanya bercak-bercak
coklat kebasahan pada buah sehingga buah busuk.
3. Bercak Daun
Penyebab : jamur Cercospora sp, Alternaria
solani, Botrytis cinerea
Gejala bercak-bercak kelabu-kecoklatan
atau hitam pada daun.
4. Antraknose
Penyebab : jamur Gloesporium melongena
Gejala bercak-bercak melekuk dan bulat
pada buah lalu membesar berwarna coklat dengan titik-titik hitam
5.Busuk Leher akar
Penyebab ; Sclerotium rolfsii
Gejala pangkal batang membusuk berwarna
coklat
6.Rebah Semai
Penyebab : Jamur Rhizoctonia solani dan
Pythium spp.
Gejala batang bibit muda kebasah-basahan,
mengkerut dan akhirnya roboh dan mati
Cara pengendalian Penyakit:
Tanam varietas tahan, atur jarak tanam dan
pergiliran tanaman, perbaikan drainase, atur kelembaban dengan jarak tanam agak
lebar, cabut dan buang tanaman sakit Rendam benih dengan POC NASA dosis 2 cc / lt + Natural
GLIO dosis 1 gr/lt, Pencegahan sebarkan Natural GLIO yang telah dicampur pupuk
kandang sebelum tanam ke lubang tanam.
Catatan : Jika pengendalian hama dan
penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir
bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata
dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO
810 dosis 0,5 tutup botol per tangki
PEMANENAN
- Buah pertama dapat dipetik setelah umur
3-4 bulan tergantung dari jenis varietas
- Ciri-ciri buah siap panen adalah
ukurannya telah maksimum dan masih muda.
- Waktu yang paling tepat pagi atau sore
hari.
- Cara panen buah dipetik bersama
tangkainya dengan tangan atau alat yang tajam.
- Pemetikan buah berikutnya dilakukan
rutin tiap 3-7 hari sekali dengan cara memilih buah yang sudah siap dipetik.